Friday, 26 June 2015

(Makalah) Pembuatan Kompos Cair

KATA PENGANTAR


AssalamualaikumWr. Wb.
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah Pembuatan Kompos Cair.
Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini. Tanpa bantuan mereka, maka makalah ini tidak dapat dirampungkan. Makalah ini disampaikan untuk memenuhi tugas Pembuatan Kompos Cair. Kami berharap Makalah ini dapat berguna bagi teman-teman sekalian. Kami menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu kami meminta maaf bila ada kesalahan dalam kata-kata maupun penulisan.
WassalamualaikumWr. Wb

























Daftar Isi

Kata Pengantar                                           halaman 2

Daftar Isi                                                    halaman 3

BAB I
1.1 Latar belakang                                               halaman 4
1.2 Tujuan Pembuatan Kompos                          halaman 4
1.2.1 Tujuan Umum                                   halaman 4
1.2.2 Tujuan Khusus                                  halaman 4
1.3 Manfaat Kompos                                  halaman 4

BAB II
2.1 Landasan Teori                                     halaman 4-5
2.2 Prinsip Pembuatan kompos                           halaman 5

BAB III
Prosedur Kerja                                           halaman 5
3.1 Pembuatan Pupuk Organik Cair           halaman 5  
3.1.1  Bahan-bahan                                    halaman 5
3.1.2  Peralatan                                          halaman 5
3.1.3  Cara Pembuatan                               halaman 5-6
3.2 Pengaplikasian Pupuk Organik Cair    halaman 6

BAB IV
4.1 Kesimpulan                                          halaman 6













BAB I

1.1         Latar belakang
Kompos merupakan hasil penguraian dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat oleh populasi berbagai macam mikroorganisme dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Wikipedia.org). Kompos memiliki kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil.Kompos juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman.

1.2         Tujuan Pembuatan Kompos
1.2.1  Tujuan Umum
Pupuk organik dapat membantu pertumbuhan tanaman pertanian sehingga dapat meningkatan produksi pertanian baik dari segi kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan walaupun digunakan secara terus- menerus.
1.2.2  Tujuan Khusus
Pupuk organik terdiri dari bahan organik seperti kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen,pupuk cair, dan limbah ternak. Karena berasal dari makluk hidup, pupuk ini memiliki unsur hara yang baik untuk tanah dan bebas dari bahan kimia berbahaya sehingga makanan yang berasal dari hasil pertanian dapat dikonsumsi tanpa efek samping. Jadi selain pupuk ini ramah lingkungan pupuk ini juga relatif murah untuk dijangkau oleh petani – petani bahkan bisa dibuat sendiri.

1.3         Manfaat Kompos
Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Rachman Sutanto (2002) mengemukakan bahwa dengan pupuk organik sifat fisik, kimia dan biologi tanah menjadi lebih baik. Kompos akan mengembalikan kesuburan tanah. Tanah keras akan menjadi lebih gembur. Tanah miskin akan menjadi subur. Tanah masam akan menjadi lebih netral. Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman tanpa kompos.


BAB II

2.1 Landasan Teori
Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan organik dapat dikomposkan. Kompos adalah sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Seresah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting, dan sisa kayu dapat dikomposkan. Dalam pembuatan kompos membutuhkan sarter untuk mengalami proses dekomposisi atau fermentasi.  Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia dapat dijadikan starter. Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal dengan istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa juga menjadi kompos. Ada bahan yang mudah dikomposkan, ada bahan yang agak mudah, dan ada yang sulit dikomposkan. Sebagian besar bahan organik mudah dikomposkan. Bahan yang agak mudah alias agak sulit dikomposkan antara lain: kayu keras, batang, dan bambu. Bahan yang sulit dikomposkan, antara lain adalah kayu-kayu yang sangat keras, tulang, rambut, tanduk, dan bulu binatang.

2.2 Prinsip Pembuatan kompos
·               Menjaga kandungan udara, yaitu udara tidak diperbolehkan masuk kedalam wadah pembuatan kompos cair, agar tidak ada unsur hara yang keluar dari proses pembuatan kompos.
·               Peneduhan Agar proses penguraian bahan organik berlangsung sempurna usahakan tempat pembuatan kompos terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung.Karenanya tempat kompos perlu dibuatkan pelindung.


BAB III
Prosedur Kerja

3.1    Pembuata Pupuk Organik Cair
3.1.1     Bahan-bahan
·        Kotoran sapi yang masih segar
·        Daun-daun gamal
·        Air
3.1.2     Peralatan
·        Drum/Ember ukuran besar bertutup
·        Karung beras
·        Tali rafia
·        Sabit besar
·        Batu (pemberat)
3.1.3    Cara Pembuatan :
Langkah berikutnya adalah membuat kompos dengan cara :
1.     Isi karung dengan daun-daunan (yang telah dicincang halus) atau kotoran ternak yang masih segar (kira-kira ¾ karung) lalu ikat karungnya.
2.     Masukan karung berisi dedaunan dan kotoran tersebut ke dalam drum kosong / ember, kemudian diisi air. Perbandingan antara air dengan berat isi karung adalah 2 liter air untuk 1 kg berat isi karung.
3.     Letakkan batu yang cukup berat di atas karung, sehingga karung tersebut dapat tenggelam. Drum dijaga selalu tertutup, agar tidak ada unsur hara yang hilang akibat penguapan.
4.     Karung diangkat dari dalam drum setelah kira-kira 2-3 minggu (bila menggunakan daun muda bisa 3 malam). Larutan dalam drum itulah yang disebut dengan pupuk cair. Ampasnya yang di dalam karung dapat digunakan untuk menyuburkan tanah.
Catatan : Fermentasi yang berhasil ditandai dengan adanya bercak-bercak putih pada permukaan cairan. Cairan yang dihasilkan dari proses ini akan berwarna kuning kecoklatan dengan bau/aroma yang menyengat.

3.2    Pengaplikasian Pupuk Organik Cair
Cara Penggunaan pupuk organik cair dijelaskan sebagai berikut:
1.     Pengenceran : Agar tidak terlalu kental, pupuk cair perlu dicampur dengan air. Bila
bahannya berasal dari daun, perbandingan adalah 1 bagian pupuk cair dan 3 bagian air. Bila bahannya berasal dari kotoran ternak, perbandingannya adalah 1 bagian pupuk cair dan 4-6 bagian air.
2.     Penyiraman : Siram tanaman yang akan di pupuk 2-3 minggu setelah berkecambah, dan pemupukan dilakukan setiap 3 minggu
Catatan : Pupuk ini bisa diaplikasikan ke berbagai jenis tanaman sayuran, tanaman buah, tanaman hias dll.


BAB IV

4.1 Kesimpulan
Tanaman tidak dapat menyerap zat hara dari bahan organik yang masih mentah, apapun bentuk dan asalnya. Oleh karena itu, untuk menetrasikan zat hara tersebut agar dapat lebih mudah untuk diserap tanaman kita membuat pupuk dari bahan-bahan organik mentah yang diolah kembali menjadi kompos.

Bahan organik harus dikomposkan sampai ‘matang’ agar bisa diserap haranya oleh tanaman. Prinsipnya adalah tanaman menyerap hara dari tanah, oleh karena itu harus dikembalikan menjadi tanah dan diberikan ke tanah lagi. Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan oleh masyarakat, terlihat potensi untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk organik demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat (Rohendi, 2005). Pengunaan kompos sangat membantu dalam pertumbuhan tanaman, agar menjadi subur dan kuat. 

No comments:

Post a Comment